Pages

    Friday, May 29, 2009

    Si manis

    Keluarin Motor, tancep Gas bagaikan nacep.........
    pohon tanpak menari ditiup angin yang berhembus lirih sepoi-sepoi bagaikan kentut yang ditahan-tahan, membuat aroma muak yang mengelayut dalam angan dan pelukan. setelah sekian lama roda berputar sampailah pada tujuan, buru-buru kuparkirkan sepeda motor dibawah pohon ciplukan.

    Sesampai disana bukan malah tambah senang tapi BT abizz
    Kenangan-kenangan itu bagai belati yang mengoyak-ngoyak jantungku menggugah rasa muak perutku.

    Kursi itu, meja itu, mesin-mesin itu, ruangan itu mengingatkanku akan namamu, saat kubelai rambutmu yang hitam, ku kecup keningmu.
    "Melamun mas" Sapa tante ida memnggugah lamunan panjang ku, setelah cangcingcong-cangcingcong dengannya akupun berpamitan untuk pulang, kali ini aku mengambil jalan pulang dari Sudiang menuju Maros, ditengah jalan aku melihat ada simanis yang tampak kelelahan...
    Ada apa denganmu manis...?? Tampaknya hari ini adalah hari yang melelahkan bagimu simanis hanya dapat terdiam. setelah membujuknya diapun mau ikut denganku sandarkan kepalamu dalam bahuku pegaglah erat tanganku jangan kau lepaskan kucing itu hanya terdiam dan mengendus enduskan kepalanya.. setelah mendapatkan kardus kubawa pergi kucing hitam manis itu

    1 comments:

    Unknown said...

    Huahaauekkekekek ini toh pengalamannya tadi siang :D

    Post a Comment